Cerpen Cinta - Part 19 - Restart!


Baca dari awal dulu yuk  (Right Man In The Wrong Love)


Memanggil Karin...

"Halo karin," 
"Iya halo yog, ada apa? tumben nelpon?"
"Aku mau kita putus, makasih," tegasku.
"Kamu yakin mau putus?,"
"Iya, yakin," jawabku singkat, aku gak mau terlalu banyak ngomong soalnya gak guna juga, sekali pembohong ya pembohong, pikirku saat itu.
"Yaudah yog gapapa, aku ngerti kok,".
"Oke," kataku langsung menutup telpon.

Segampang itu ya? gila bah, ngeri kali nih cewek, main terima terima aja diputusin, pikirku saat itu.

Skip, Skip

Semenjak momen Breaking Point dengan Karin, aku coba untuk gak lagi komunikasi dengannya, walaupun kadang ada entah beberapa kali dia sms aku seperti ngucapin Good Morning, Have a Nice Day, Good Night. Bingung ama maunya wanita yang satu ini, lagian waktu itu aku juga sibuk berlatih untuk menghadapi kompetisi game yang emang sudah jadi mimpiku, menjadi juara game di kota tempat aku tinggal, mewakili Batam sebagai Grand Finalis, bahkan sampai detik aku menulis ini pun aku belum bisa mewujudkan itu, Payah!.

Skip, Skip

Di Warkak

"Lek ajarin aku lah main lagu one last breath itu, coba mainin dulu lek enak kali aku dengarnya," kata Albert antusias karena melihat Peter baru sampek warkak sambil ngebawa gitar dari rumahnya.

"Iya lek, sabar dulu kau, tunggu dulu aku turun dari motor," Jawab Peter.

Peter turun lalu duduk di teras warung, memasang wajah bersiap-siap memainkan lagu, sesekali kepalanya melihat fret gitar, jari jemari kirinya sedang disesuaikan dengan fret-fret yang ada di gitar, sementara jemari tangan kanannya mengambil ancang-ancang untuk memetik senar, belum pernah aku melihat Peter nyaris seserius ini, seketika suasana hening dan kumpulan kami hanya fokus ke satu orang yaitu Peter. Semua orang fokus, fokus, fokus dan Peter memulai memetik gitar dannnnn, 

"PUJAANN HATI , APA KABARMU?, AKU BERDOA KEPADA SANG TUHAN," nyanyinya sambil melihat ke langit serasa menghayati.

Kami semua ngakak, banyak yang berekspektasi lebih, kalo peter gak temen kami mungkin udah diamuk massa nih anak, sempat-sempatnya dia kerjain si Albert. Apalagi ngeliat muka Albert yang udah antusias banget dengan mulut menganga sikit(Muka Bloon) dan mata melotot terus tiba-tiba denger lagu Pujaan Hati nya bang Dika Kenjen Ben, wkakakaka.  

"Yog ayo latian, ini tomy udah otw, asep udah ama aku kami juga dah mau otw, si Albert ajak ya Yog kita latian di warnet deket sekolahmu," isi sms Bryan yang baru terbaca olehku.

Aku langsung ngajak Albert latian game, mungkin ada yg agak bingung atau mungkin ngerasa lucu, kenapa sih sampe harus latian-latian?. 
Di game ini memang gak bisa mengandalkan skill per orangan, benar-benar kekompakan tim dan sedikit keberuntungan alias hoki. Tapi yang utama jelas kekompakan, makanya diperlukan latihan untuk nyatuin kelima kepala menjadi 1 tujuan, ini lah sekarang bakal jadi kesibukanku sampai Hari H turnamen diselenggarakan.

Skip skip

Akhirnya sampek di hari H turnamen, terkumpul sudah 5 org anggota tim yaitu Bryan, aku, albert, tomy dan asep kawan Bryan. Kami mulai turnamen game ini dgn skor meyakinkan dengan kemenangan telak, di babak berikutnya kami juga berhasil menang telak dan masuk ke babak 16 besar. 

"Bungkus lah ya lek baju kalian, entar lagi kita ke jakarta," Ucap tommy dgn senyum serasa sudah juara. 

"Oppp tom, lek awak," tambah albert sambil ngecas tommy. 

"Kalian jgn sepele oi kita belum ketemu tim keras," ucapku menyadarkan mereka. 

setelah menunggu tim-tim lain bertanding tiba lah giliran kami. Babak 16 besar, babak 8 besar, semifinal dan final. 

"Sdikit lagi ini," batinku. 

Game dimulai,

dan , 

Ya!

Kami harus mengakui keunggulan tim lawan. Perjuangan kami terhenti di babak 16 besar sama seperti tahun2 sebelumnya. Hampir semua dari kami kaget dan ga nyangka bisa kalah, semua anggota tim terlihat down karena semua yg dipersiapkan dan dilatih gagal, belum lagi uang jajan yang keluar demi bisa latihan. Ya kami kalah dan semua dari kami seperti tak nyangka akan menerima hasil seperti itu!. Kami langsung cabut pulang ke rumah masing2. Di perjalanan, masing2 kami terdiam dan down seolah ga percaya sama kenyataan yang ada. 

Skip skip 

di rumah

"Gimana yo? menang nya?," tanya mamakku yg lagi masak untuk makan malem. 

"Hmmmm," jawabku singkat sambil menggelengkan kepalaku. 

Entah kenapa aku masih belum bisa menerima kekalahan itu, entah karna usiaku yg memang masih SMA sehingga aku msih trllu kanak2 atau mungkin karna aku dan timku terlalu sombong, entah lah. 

Bruaaaagggghhhhh. 

Aahhhhhh. 

Kuluapkan emosi dgn memukul tembok, entah sekalut apa aku kala itu. Aku langsung berbaring di kamarku, dengan pisau yg ada di genggamanku dan ku sayat pelan-pelan tanganku, dengan perlahan keluar darah segar dari urat nadiku,


STOP! 


itu cuma dramatisasi aja, intinya aku kalut dan aku coba istirahat walaupun susah karna kepikiran terus. 

"Yog, udah beli novel ga buat tugas resensi dikumpul senin? besok kita beli samaan yuk," isi sms Frans temen sekelasku.

"Oh iya! mampus uang udah habis! gimana mau beli novel!," batinku.

Aku pun terus mikir, gimana cara dapetin novel? aku ga pernah punya novel juga, uangnya pun udah kepakek buat latihan game. Aku terus ngelamun sambil mikir, tiba-tiba ada sms masuk, 

"Yog, aku minta maaf, aku pgn ngmg sesuatu," tertera kalo ternyata pengirim sms itu Karin. 

"ngomong apa?" balasku. 

"please, kasih aku kesempatan. Aku janji bakal berubah. Aku pengen kita balikan yog! please kasih aku kesempatan! 

"Apa sih nih anak maunya ah!" batinku. 
Previous
Next Post »
0 Komentar

YUK DITUNGGU KOMENTARNYA TEMAN-TEMAN